Pedang ini dibawa oleh Bentara Kiri dan Bentara Kanan tanpa bersarung bagi berjalan di kiri kanan Raja Pemerintah atau Putera Mahkota yang mewakili Baginda dalam istiadat di Balairung Seri.
The process is completed only after a ruler has accepted the offer of the office of Yang di-Pertuan Agong.
Menurut sebuah perspektif, konon, orang-orang Melayu Srivijayalah yang pertama kali menggunakan tanjak dan tengkolok ini dalam keseharian mereka.